Letak Georafis Daerah
Kabupaten Dompu merupakan salah satu dari 9 (sembilan) Kabupaten / Kota yang ada di Propinsi Nusa Tenggara Barat, dengan luas wilayah 2.324,55 Km2. Letak Geografis Kabupaten Dompu terlentak antara 1170 42’ – 1180 30’ Bujur Timur dan 80 06’ – 90 05’ Lintang Selatan dengan batas – batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Laut Flores dan Kabupaten Bima
Sebelah Selatan : Lautan Indonesia
Sebelah Timur : Kabupaten Bima
Sebelah Barat : Kabupaten Sumbawa
Secara administratif Kabupaten Dompu sampai akhir tahun 2005 terbagi dalam 8 (delapan) Kecamatan, 57 ( lima puluh tujuh ) Desa, 9 Kelurahan, 43 Lingkungan dan 291 Dusun, dengan luas wilayah yaitu seluas 2.324,55 km2. Wilayah Kecamatan yang terluas yaitu kecamatan Pekat dengan luas 875,17 km2, sedangkan wilayah kecamatan yang terkecil adalah kecamatan Pajo yaitu seluas 135, 32 km2. Mata pencaharian penduduk Kabupaten Dompu sebagian besar adalah bertani dengan luas lahan pertanian 18.647 ha, yang meliputi ; lahan sawah beririgasi teknis seluas 9.594 ha, beririgasi setengah teknis seluas 1.642 Ha, dan sawah yang beririgasi non tehnis seluas 7.411 ha. Sedangkan sebagian lainnya hidup sebagai petani peladang yang memanfaatkan lahan kering di lereng-lereng gunung atau bukit dengan luas lahan 213.261 Ha.
Topografi
Dilihat dari aspek topografis Kabupaten Dompu, terdapat 56,784 Ha (23,43%) tanah dengan ketinggian antara 0 – 100 meter di atas permukaan laut, 123,020 Ha (52,92%) berada pada ketinggian antara 100 – 500 meter di atas permukaan laut, dan 38,558 Ha ( 16,59%) berada pada ketinggian 500 – 1000 meter di atas permukaan laut, serta terdapat 14,098 Ha ( 6,06 %) tanah berada pada ketinggian di atas 1000 meter dari permukaan laut. Bila di lihat dari tingkat kemiringan terdapat 43.470 Ha berada pada kemiringan antara 0 – 2 %, 81.795 Ha berada pada kemiringan antara 2 – 15 % yang merupakan areal paling luas, 75.785 Ha berada pada kemiringan 15 – 40 %, dan terdapat 31.410 Ha berada pada kemiringan di atas 50 %. Bila dilihat dari kedalaman efektif, rata-rata tanah di Kabupaten Dompu berada pada kedalaman kurang dari 30 Cm seluas 13.258 Ha berada di Wilayah Kecamatan Woja, berada pada kedalaman antara 30 -60 Cm seluas 63.648 Ha tersebar di Kecamatan Dompu, Hu’u dan Pekat, berada pada kedalaman 60 – 90 Cm seluas 140.156 Ha tersebar di Bagian Barat Kecamatan Pekat, Timur Kecamatan Kilo, Woja dan Selatan Kecamatan Hu’u, dan terdapat 15.408 Ha tanah yang terletak di bagian Barat Kecamatan Pekat, Woja, Dompu, dan Hu’u berada pada kedalaman dii atas 90 Cm.
Hidrologi
Dilihat dari aspek Hidrologis, Kabupaten Dompu memiliki persediaan air yang cukup untuk keperluan hidup sehari-hari dan pengairan bagi lahan pertanian, karena Kabupaten Dompu didukung oleh 19 buah aliran sungai besar dan beberapa buah sungai kecil serta beberapa sumber mata air lain yang berair sepanjang tahun yang dapat dijadikan sebagai sumber penghidupan dan pengairan bagi masyarakat Dompu.
Klimatologi
Kabupaten Dompu merupakan daerah yang beriklim tropis dengan 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan berlangsung rata – rata antara bulan Oktober sampai dengan April, sedangkan musim kemarau terjadi antara bulan April sampai dengan Oktober setiap tahunnya. Pada Musim Hujan rata-rata curah hujan dalam sebulan adalah sebanyak 12,5 hari dengan curah hujan tertinggi terdapat di Kecamatan Hu’u dan curah Hujan terendah terdapat dii Kecamatan Kilo. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Pebruari dan terendah terjadi pada bulan Oktober. Bila dilihat dari kedalaman rata-rata curah hujan di kabupaten Dompu yaitu 140,33 mm dengan kedalaman tertinggi terdapat di Kecamatan Hu’u sekitar 144 mm, dan terendah di Kecamatan Kempo 90 mm, dengan tingkat kedalaman paling tinggi pada bulan Desember yaitu 358 mm terdapat di Kecamatan Dompu dan terendah pada bulan Oktober dengan kedalaman 10 mm terdapat di Kecamatan Kilo. Menurut Smith dan Ferguson Kabupaten Dompu termasuk dalam iklim tipe D,E dan F dimana pada musim kemarau suhu udara relatif rendah yaitu antara 200C-300C pada siang hari dan dibawah 200C pada malam hari.
Kawasan Budidaya
Penggunaan lahan atau tanah merupakan gambaran aktivitas manusia pada sebidang tanah sesuai dengan jenis peruntukannya. Penggunaan dan pemanfaatan tanah / lahan / areal yang dimaksud dengan kawasan budidaya tersebut meliputi kawasan budidaya pertanian, kawasan budidaya perikanan, peternakan dan kawasan budidaya perkebunan.
Kawasan Budidaya Pertanian
Kabupaten Dompu dengan luas lahan sebesar 232.455 Ha memiliki kawasan budidaya pertanian seluas 68,742 Ha, dengan rincian penggunaan lahan budidaya tersebut, sebagai berikut:1. Kawasan Budidaya komoditi Padi seluas 30.742 ha2. Lahan /Kawasan Budidaya Palawijo seluas 21.000 ha3. Lahan / kawasan Budidaya Holtikultura seluas 17.000 haSektor pertanian merupakan sumber pendapatan daerah yang sangat besar perananya, karena hampir sebagian besar pendapatan daerah berasal dari sektor ini. Perkembangan sektor pertanian ini diarahkan untuk memantapkan upaya swasembada pangan, menganekaragamkan produksi, mendorong memperluas kesempatan kerja dalam memacu pembangunan daerah sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Dompu khususnya yang bergerak di bidang pertanian.Secara umum potensi pertanian yang dikembangkan di Kabupaten Dompu berdasarkan kondisi lahan / tanah yang dimiliki adalah tiga komoditas utama yaitu; Padi, Palawija, dan Hortikultura.Komoditi Padi merupakan komoditas utama yang dibudidayakan oleh petani di Kabupaten Dompu, karena komoditas ini merupakan bahan makanan pokok masyarakatnya. Dari potensial areal seluas 30.742 Ha lahan sawah dan lahan kering, yang sudah dimanfaatkan untuk menanam padi baru 20.402 Ha (66,36) , sedangkan sisanya seluas 10.340 Ha belum dimanfaatkan. Dari hasil budidaya tersebut setiap tahun Kabupaten Dompu mampu menghasilkan gabah kering sebanyak 100.174 ton setiap tahun atau produktivitas perhektar sebesar 4,9 ton perhektar. Dengan hasil produksi sebesar itu Kabupaten Dompu telah swasembada besar, dan malah lebih sehingga kelebihan tersebut dikirim ke daerah lain baik dalam provinsi Nusa Tenggara Barat maupun di Provinsi lainnya.
Palawija merupakan salah satu jenis komoditi yang memiliki nilai ekonomis tinggi untuk dikembangkan, namun demikian Kabupaten Dompu belum mampu mengembangkan Komoditi ini secara maksimal. Dari 21.000 Ha lahan yang potensial untuk budidaya palawija yang baru dikembangka hanya 3.303 Ha yang diusahakan secara intensif dan semi intensif. Jenis komoditi palawija yang dikembangkan antara lain seperti; kacang kedelai, jagung, kacang tanah, kacang hijau.
Komoditi Hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi yang dikembangkan masyarakat Dompu adalah; bawang merah, bawang putih, pisang, mangga, dan semangka. Usaha budidaya di bidang ini juga belum mampu mengelola secara maksimal potensi lahan yang dimiliki oleh Kabupaten Dompu, karena baru mengelola sebesar 64,4 % dari luas lahan yang tersedia seluas 17.000 Ha.
Kawasan Budidaya Perkebunan
Sektor Perkebunan merupakan salah satu potensi usaha yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat petani. Di Kabupaten Dompu terdapat areal / kawasan budidaya perkebunan seluas 12.985 ha, dengan komoditi yang dibudidayakan adalah seperti: Jambu Mente, Kepala, Kopi, dan lain-lain. Areal / Kawasan budidaya Jambu Mente seluas 9.464 Ha yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten Dompu, namun yang sudah dimanfaatkan untuk budidaya oleh masyarakat seluas 6.418 Ha dengan hasil produksi sebesar 2.888 ton setipa tahunnya. Areal / kawasan perkebunan kopi tersedia seluas 1.241 Ha di wilayah kecamatan Pekat, yang sudah digunakan untuk kegiatan budidaya oleh masyarakat baru seluas 808 Ha dengan total produksi setiap tahun sebanyak 275 ton. Areal / Kawasan perkebunan Kelapa di kabupaten Dompu terdapat seluas 3.155 Ha, yang digunakan untuk budidaya kelapa baru seluas 1.032 Ha dengan hasil rata-rata setiap tahun sebesar 1.170 ton biji kelapa. Disamping komoditi utama tersebut di atas di kabupaten dompu tengah dikembangkan juga komditi-komoditi lain yang memiliki nilai ekonomis tinggi namun usaha tersebut masih dalam skala kecil. Komoditi-komoditi yang dimaksud adalah seperti: Kakao, cengkeh, Kapuk, pinang, kemiri,dan asam, serta tanaman semusim lainnya.
Kawasan Budidaya Perikanan
Sektor perikanan dan kelautan merupakan salah satu sektor penting dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan perekonomian Kabupaten Dompu, karena dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan penghasilan petani khusunya nelayan. Secara umum komoditi utama yang dihasilkan dari sektor perikanan kelautan ini adalah meliputi; perikanan laut dan hasil tangkapan, dan perikanan air payau, serta perikanan air tawar.
Kawasan Lindung
Kawasan lindung adalah kawasan hutan yang meliputi antara lain sebagai berikut: Hutan Lindung, Hutan Cagar Alam, Hutan Suaka Marga, Hutan Taman Buru, Hutan Wisata, Penghijauan di Luar kawasan Hutan, Hutan Payau, dan Dam / Bendungan. Dari Potensi yang dimiliki, Kabupaten Dompu terdapat :
1. Hutan Lindung seluas 49.189 Ha
2. Hutan Suaka Alam dan Wisata 11.223 Ha
3. Hutan Produksi 49.373 Ha
4. Hutan Bakau 4.710 Ha
http://dompukab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1&Itemid=6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar